Kamis, 16 April 2015

LEE MIN HOO



REGGAE


Musik Reggae
Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.
Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes) , memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.
Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.
Jamaika
Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan melesunya perdagangan gula dunia.
Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian (drumming) sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika masih merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.
Musik reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum rastafaria) di Kingson ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta gaya hidup bohemian. Masuknya reggae sebagai salah satu unsur musik dunia yang juga mempengaruhi banyak musisi dunia lainnya, otomatis mengakibatkan aliran musik satu ini menjadi barang konsumsi publik dunia. Maka, gaya rambut gimbal atau dreadlock serta lirik-lirik ‘rasta’ dalam lagunya pun menjadi konsumsi publik. Dalam kata lain, dreadlock dan ajaran rasta telah menjadi produksi pop, menjadi budaya pop, seiring berkembangnya musik reggae sebagai sebuah musik pop.
Musik reggae, sebutan rastaman, telah menjadi satu bentuk subkultur baru di negeri ini, di mana dengannya anak muda menentukan dan menggolongkan dirinya. Di sini, musik reggae menjadi penting sebagai sebuah selera, dan rastaman menjadi sebuah identitas komunal kelompok social tertentu. Tinggal bagaimana para pengamat social dan juga para anggota komunitas itu memahami diri dan kultur yang dipilihnya, agar tidak terjadi penafsiran keliru yang berbahaya bagi mereka. Penggunaan ganja adalah salah satu contohnya, di mana reggae tidak identik dengan ganja serta rastafarianisme pun bukanlah sebuah komunitas para penghisap ganja.
Sebuah lagu dari “Peter Tosh” (nama aslinya Peter McIntosh), pentolan The Wairles yang akhirnya bersolo karier. Dalam lagu ini, Peter Tosh menyatakan dukungannya dan tuntutannya untuk melegalkan ganja. Karena lagu ini, ia sempat ditangkap dan disiksa polisi Jamaika.
Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru” yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang - orang Jamaika untuk membentuk sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 - 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin” pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
“Reggae & Rasta”
Bob Marley tentunya adalah bimtang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.
“Apa sih Reggae”
Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putus tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’ dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika - Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi ‘lubang - lubang’ iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
“Tidak asli Jamaika”
Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas - pasan dan putus - putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.
“It’s Influences”
Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits - hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan yang luar biasa.Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi
ATIKA SA’DIYAH

KIM HYUN JOONG



Kim Hyun Joong (lahir di Seoul, Korea Selatan, 6 Juni 1986; umur 28 tahun) adalah aktor dan penyanyi asal Korea Selatan. Ia berperan dalam sebagai Yoon Ji Hoo dalam serial televisi Boys Before Flowers. Selain Boys Before Flowers dia juga pernah membintangi beberapa serial meskipun hanya sebagai cameo seperti dalam serial Spotlight, Hotelier, Can Love be Refilled? dan, Nonstop 5.
Kim Hyun joong juga merupakan leader dari boyband SS501.

ITA TRIANA SARI


AVENGED



Biography

Avenged Sevenfold adalah sebuah band yang berasal dari Huntington Beach, California dan dibentuk tahun 1999 pada saat keempat anggotanya, M Shadows pada Vokal (Matthew Charles Sanders), The Rev pada Drum dan Perkusi (James Owen Sullivan), Zacky Vengeance pada Gitar (Zachary James Baker) Dan Matt Wendt Pada Bass, masih duduk di bangku SMA. Nama Avenged Sevenfold dicetuskan oleh M.Shadows yang mengambil referensi dari kisah Kain dan Habel pada kitab Kejadian pasal 4 ayat 15 yang berbunyi: “And the LORD said unto him, Therefore whosoever slayeth Cain, vengeance shall be taken on him sevenfold. And the LORD set a mark upon Cain, lest any finding him should kill him”. Walaupun memiliki nama dan beberapa lagu yang mengambil referensi dari Alkitab, Avenged Sevenfold menyatakan bahwa mereka bukanlah band religius.

Pada awal terbentuknya, Avenged Sevenfold terdiri dari vokalis M.Shadows, gitaris Zacky Vengeance, bassis Matt Wendt, dan drummer The Rev. Formasi ini mengalami perubahan pada era album Sounding The Seventh Trumpet dimana bassis Matt Wendt digantikan oleh Justin Sane pada pertengahan tahun 2001 dan kemudian digantikan oleh Daemon Ash pada tahun 2002. Selain itu, era ini juga ditandai dengan bergabungnya gitaris Synyster Gates yang sampai saat ini masih memegang peran utama sebagai lead guitarist Avenged Sevenfold. Pada tahun 2003, ketika Avenged Sevenfold melakukan proses rekaman album kedua mereka Waking The Fallen, kembali terjadi perubahan formasi dimana Dameon Ash mengundurkan diri dan digantikan oleh Johnny Christ. Johnny Christ, yang sebelumnya merupakan roadie dan beberapa kali bermain bersama Avenged Sevenfold ketika Ash tidak bisa hadir, sampai saat ini masih berperan sebagai bassis dari Avenged Sevenfold.

Album Waking The Fallen yang mendatangkan respon positif terhadap Avenged Sevenfold menarik perhatian Warner Brothers Records yang kemudian mengontrak mereka dan merilis seluruh album Avenged Sevenfold pada tahun 2005 dan 2007 yang masing-masing diberi judul City of Evil dan Avenged Sevenfold serta video album All Excess dan Live in the LBC & Diamonds in the Rough pada tahun 2007 dan 2008.

Pada akhir tahun 2009, tragedi menimpa Avenged Sevenfold ketika The Rev ditemukan meninggal di rumahnya pada tanggal 28 Desember. Avenged Sevenfold yang pada saat itu telah selesai menulis demo dan sedang berlibur sebelum merekam album kelima mereka di studio memutuskan untuk membatalkan seluruh rencana rekaman. Proses rekaman akhirnya dimulai beberapa bulan kemudian dengan bantuan Mike Portnoy (Dream Theater) yang merupakan idola The Rev untuk memainkan bagian drum yang telah direkam oleh The Rev dalam bentuk demo sebelum kematiannya. Album kelima yang diberi judul Nightmare ini selesai direkam pada tanggal 17 April 2010 dan dirilis secara pada tanggal 27 Juli 2010.

Dalam rangka tour album Nightmare, Avenged Sevenfold kembali menghubungi Mike Portnoy yang pada saat itu telah menyelesaikan tour bersama Dream Theater untuk membantu mereka sebagai touring drummer. Kerjasama yang dijalin selama beberapa bulan ini berakhir pada akhir tahun 2010 sesuai dengan perjanjian yang sebelumnya telah dibuat bersama.

Pada Januari 2011, Avenged Sevenfold yang akan memulai tour kembali mencari drummer untuk membantu mereka. Teknisi drum The Rev mengusulkan seorang mantan drummer band metalcore Confide bernama Arin Ilejay. Dalam uji coba yang dijalaninya, Arin memberikan performa yang mengejutkan seluruh personil Avenged Sevenfold sehingga ia kemudian dipilih untuk menggantikan Mike Portnoy sebagai touring drummer sampai saat ini,dan sekarang Arin Telah menjadi Dummer tetap Avenged Sevenfold dan Pada 2013 ini Avenged Sevenfold Akan Menggarap Album Baru mereka yang Ke tujuh yang Berjudul Hail To The King yang mana akan dirilis pada tanggal 27 Agustus 2013 dan singlenya telah dirilis lebih dulu yaitu pada tanggal 15 Juli 2013


Daftar Album Avenged Sevenfold

1.Sounding The Seventh Thrumpet (2000)
2.Waking The Fallen (2003)
3.City Of Evil (2005)
4.Avenged Sevenfold (2007)
5.Diamonds In The Rough (2008)
6.Nightmare (2010)
7.Hail To The King (2013)   Preorder >> click here << (Regular Version) 
                                                             >> Click Here << (Deluxe Version)

 Track List Hail To The King (Official)

1.Shepherd of Fire,
2.Hail to The King,
3.Doing Time,
4.This Means War,
5.Requiem,
6.Crimson Day,
7.Heretic,
8.Coming Home,
9.Planets,
10.Acid Rain,
11.St. James (Bonus Track For Deluxe Version)


LIKMA YUSTIKA

Lee Min Hoo

Lee Min Ho adalah aktor asal Korea Selatan kelahiran Heukseok-dong, Dongjak-gu, Seoul, 22 Juni 1987. Ia lahir sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Aktor tampan jebolan Konkuk University ini mengaku bahwa semasa kecil ia bercita-cita sebagai pemain sepakbola. Namun saat ia duduk di kelas lima bangku sekolah dasar, ia mengalami sebuah insiden yang menjadikannya trauma terhadap olahraga itu. Min Ho memupus impiannya menjadi pemain sepakbola meski tak dipungkiri ia masih menyukai olahraga tersebut.

Lewat seorang kenalan, Min Ho bergabung dengan Starhaus Entertainment. Di sana Min Ho menjalani training sebelum mulai terjun ke dunia akting. Min Ho mulai rajin mengikuti casting sejak tahun 2004. Mulai saat itu, ia pun aktif di dunia seni peran.

Namun nama Min Ho baru melejit ketika ia memerankan tokoh Goo Jun Pyo dalam serial "Boys Over Flowers" (2009). Serial drama yang merupakan adaptasi dari komik Jepang "Hana Yori Dango" tersebut membawa Min Ho memenangkan penghargaan "Aktor Pendatang Terbaik" versi "KBS Drama Awards 2009" dan "45th PeakSang Arts Awards".

Cowok yang sempat membintangi film "Our School E.T" (2008) ini kembali menarik perhatian mata publik dengan membintangi serial drama Korea terbaru, "City Hunter" (2011). Di serial tersebut Min Ho digosipkan memiliki hubungan istimewa dengan aktris utama Park Min Young.

Akting Min Ho di serial itu lagi-lagi mengantarnya memenangkan beberapa penghargaan, diantaranya adalah "Aktor Terbaik" dan "Hallyu Star Award" di ajang penghargaan "Korea Drama Festival Award".

Selain berakting, cowok yang dikabarkan sebagai artis termahal Korea tahun 2009 tersebut ternyata juga bisa menyanyi. Tercatat, Min Ho sudah merilis empat single yang berjudul "My Everything" (2009), "Extreme" (2009), "Say Yes" (2011) dan "Be My Last Love" (2011). Selain itu, Minho juga dipercaya sebagai bintang iklan beberapa produk seperti elektronik, mobil dan makanan.

Min Ho juga pernah dinobatkan sebagai Duta UNICEF untuk kampanye memerangi penyakit Malaria tahun 2009-2010. Selain itu, ia juga terpilih sebagai "Duta Jaksa Korea 2012".

Lee Min Ho kembali ke layar TV lewat drama saeguk yang berjudul "Faith" (2012). Dalam drama ini ia berperan sebagai seorang jenderal Choi Yong yang jatuh kepada dokter di masa depan. Sayangnya drama yang juga diperankan oleh Kim Hee Sun ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Hal ini terbukti dari rendahnya rating yang hanya mencapai 10 persen.

Selang setahun kemudian ia dipercaya oleh penulis Kim Eun Sook untuk bermain dalam drama "Heirs" (2013). Dalam serial ini ia berperan sebagai Kim Tan, putra orang kaya yang jatuh cinta kepada Cha Eunsang (Park Shin Hye). Drama yang dibintangi oleh sederet artis keren lainnya seperti Kim Woo Bin, Krystal f(x), Minhyuk (CN Blue) dan Choi Jin Hyuk ini memperoleh rating tinggi sebesar 18 persen. Berkat drama ini juga, Lee Min Ho berhasil membawa pulang 5 piala sekaligus dari SBS Drama Awards.

Popularitas Lee Min Ho di luar negeri terus terangkat usai membintangi "Heirs". Terbukti dalam fanmeetingnya di China dihadiri lebih dari 5 ribu fans. Selain itu, ia juga kebanjiran berbagai job iklan seperti maskapai penerbangan Jeju Air dan pusat perbelanjaan Lotte Duty Free. - See more at: http://www.wowkeren.com/seleb/lee_min_ho/bio.html#sthash.WQCLkKMg.dpuf


Ulya Shofiya

Lee Min Ho adalah aktor asal Korea Selatan kelahiran Heukseok-dong, Dongjak-gu, Seoul, 22 Juni 1987. Ia lahir sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Aktor tampan jebolan Konkuk University ini mengaku bahwa semasa kecil ia bercita-cita sebagai pemain sepakbola. Namun saat ia duduk di kelas lima bangku sekolah dasar, ia mengalami sebuah insiden yang menjadikannya trauma terhadap olahraga itu. Min Ho memupus impiannya menjadi pemain sepakbola meski tak dipungkiri ia masih menyukai olahraga tersebut.

Lewat seorang kenalan, Min Ho bergabung dengan Starhaus Entertainment. Di sana Min Ho menjalani training sebelum mulai terjun ke dunia akting. Min Ho mulai rajin mengikuti casting sejak tahun 2004. Mulai saat itu, ia pun aktif di dunia seni peran.

Namun nama Min Ho baru melejit ketika ia memerankan tokoh Goo Jun Pyo dalam serial "Boys Over Flowers" (2009). Serial drama yang merupakan adaptasi dari komik Jepang "Hana Yori Dango" tersebut membawa Min Ho memenangkan penghargaan "Aktor Pendatang Terbaik" versi "KBS Drama Awards 2009" dan "45th PeakSang Arts Awards".

Cowok yang sempat membintangi film "Our School E.T" (2008) ini kembali menarik perhatian mata publik dengan membintangi serial drama Korea terbaru, "City Hunter" (2011). Di serial tersebut Min Ho digosipkan memiliki hubungan istimewa dengan aktris utama Park Min Young.

Akting Min Ho di serial itu lagi-lagi mengantarnya memenangkan beberapa penghargaan, diantaranya adalah "Aktor Terbaik" dan "Hallyu Star Award" di ajang penghargaan "Korea Drama Festival Award".

Selain berakting, cowok yang dikabarkan sebagai artis termahal Korea tahun 2009 tersebut ternyata juga bisa menyanyi. Tercatat, Min Ho sudah merilis empat single yang berjudul "My Everything" (2009), "Extreme" (2009), "Say Yes" (2011) dan "Be My Last Love" (2011). Selain itu, Minho juga dipercaya sebagai bintang iklan beberapa produk seperti elektronik, mobil dan makanan.

Min Ho juga pernah dinobatkan sebagai Duta UNICEF untuk kampanye memerangi penyakit Malaria tahun 2009-2010. Selain itu, ia juga terpilih sebagai "Duta Jaksa Korea 2012".

Lee Min Ho kembali ke layar TV lewat drama saeguk yang berjudul "Faith" (2012). Dalam drama ini ia berperan sebagai seorang jenderal Choi Yong yang jatuh kepada dokter di masa depan. Sayangnya drama yang juga diperankan oleh Kim Hee Sun ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Hal ini terbukti dari rendahnya rating yang hanya mencapai 10 persen.

Selang setahun kemudian ia dipercaya oleh penulis Kim Eun Sook untuk bermain dalam drama "Heirs" (2013). Dalam serial ini ia berperan sebagai Kim Tan, putra orang kaya yang jatuh cinta kepada Cha Eunsang (Park Shin Hye). Drama yang dibintangi oleh sederet artis keren lainnya seperti Kim Woo Bin, Krystal f(x), Minhyuk (CN Blue) dan Choi Jin Hyuk ini memperoleh rating tinggi sebesar 18 persen. Berkat drama ini juga, Lee Min Ho berhasil membawa pulang 5 piala sekaligus dari SBS Drama Awards.

Popularitas Lee Min Ho di luar negeri terus terangkat usai membintangi "Heirs". Terbukti dalam fanmeetingnya di China dihadiri lebih dari 5 ribu fans. Selain itu, ia juga kebanjiran berbagai job iklan seperti maskapai penerbangan Jeju Air dan pusat perbelanjaan Lotte Duty Free. - See more at: http://www.wowkeren.com/seleb/lee_min_ho/bio.html#sthash.WQCLkKMg.dpuf
Lee Min Ho adalah aktor asal Korea Selatan kelahiran Heukseok-dong, Dongjak-gu, Seoul, 22 Juni 1987. Ia lahir sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Aktor tampan jebolan Konkuk University ini mengaku bahwa semasa kecil ia bercita-cita sebagai pemain sepakbola. Namun saat ia duduk di kelas lima bangku sekolah dasar, ia mengalami sebuah insiden yang menjadikannya trauma terhadap olahraga itu. Min Ho memupus impiannya menjadi pemain sepakbola meski tak dipungkiri ia masih menyukai olahraga tersebut.

Lewat seorang kenalan, Min Ho bergabung dengan Starhaus Entertainment. Di sana Min Ho menjalani training sebelum mulai terjun ke dunia akting. Min Ho mulai rajin mengikuti casting sejak tahun 2004. Mulai saat itu, ia pun aktif di dunia seni peran.

Namun nama Min Ho baru melejit ketika ia memerankan tokoh Goo Jun Pyo dalam serial "Boys Over Flowers" (2009). Serial drama yang merupakan adaptasi dari komik Jepang "Hana Yori Dango" tersebut membawa Min Ho memenangkan penghargaan "Aktor Pendatang Terbaik" versi "KBS Drama Awards 2009" dan "45th PeakSang Arts Awards".

Cowok yang sempat membintangi film "Our School E.T" (2008) ini kembali menarik perhatian mata publik dengan membintangi serial drama Korea terbaru, "City Hunter" (2011). Di serial tersebut Min Ho digosipkan memiliki hubungan istimewa dengan aktris utama Park Min Young.

Akting Min Ho di serial itu lagi-lagi mengantarnya memenangkan beberapa penghargaan, diantaranya adalah "Aktor Terbaik" dan "Hallyu Star Award" di ajang penghargaan "Korea Drama Festival Award".

Selain berakting, cowok yang dikabarkan sebagai artis termahal Korea tahun 2009 tersebut ternyata juga bisa menyanyi. Tercatat, Min Ho sudah merilis empat single yang berjudul "My Everything" (2009), "Extreme" (2009), "Say Yes" (2011) dan "Be My Last Love" (2011). Selain itu, Minho juga dipercaya sebagai bintang iklan beberapa produk seperti elektronik, mobil dan makanan.

Min Ho juga pernah dinobatkan sebagai Duta UNICEF untuk kampanye memerangi penyakit Malaria tahun 2009-2010. Selain itu, ia juga terpilih sebagai "Duta Jaksa Korea 2012".

Lee Min Ho kembali ke layar TV lewat drama saeguk yang berjudul "Faith" (2012). Dalam drama ini ia berperan sebagai seorang jenderal Choi Yong yang jatuh kepada dokter di masa depan. Sayangnya drama yang juga diperankan oleh Kim Hee Sun ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Hal ini terbukti dari rendahnya rating yang hanya mencapai 10 persen.

Selang setahun kemudian ia dipercaya oleh penulis Kim Eun Sook untuk bermain dalam drama "Heirs" (2013). Dalam serial ini ia berperan sebagai Kim Tan, putra orang kaya yang jatuh cinta kepada Cha Eunsang (Park Shin Hye). Drama yang dibintangi oleh sederet artis keren lainnya seperti Kim Woo Bin, Krystal f(x), Minhyuk (CN Blue) dan Choi Jin Hyuk ini memperoleh rating tinggi sebesar 18 persen. Berkat drama ini juga, Lee Min Ho berhasil membawa pulang 5 piala sekaligus dari SBS Drama Awards.

Popularitas Lee Min Ho di luar negeri terus terangkat usai membintangi "Heirs". Terbukti dalam fanmeetingnya di China dihadiri lebih dari 5 ribu fans. Selain itu, ia juga kebanjiran berbagai job iklan seperti maskapai penerbangan Jeju Air dan pusat perbelanjaan Lotte Duty Free. - See more at: http://www.wowkeren.com/seleb/lee_min_ho/bio.html#sthash.WQCLkKMg.dpuf
Lee Min Ho adalah aktor asal Korea Selatan kelahiran Heukseok-dong, Dongjak-gu, Seoul, 22 Juni 1987. Ia lahir sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Aktor tampan jebolan Konkuk University ini mengaku bahwa semasa kecil ia bercita-cita sebagai pemain sepakbola. Namun saat ia duduk di kelas lima bangku sekolah dasar, ia mengalami sebuah insiden yang menjadikannya trauma terhadap olahraga itu. Min Ho memupus impiannya menjadi pemain sepakbola meski tak dipungkiri ia masih menyukai olahraga tersebut.

Lewat seorang kenalan, Min Ho bergabung dengan Starhaus Entertainment. Di sana Min Ho menjalani training sebelum mulai terjun ke dunia akting. Min Ho mulai rajin mengikuti casting sejak tahun 2004. Mulai saat itu, ia pun aktif di dunia seni peran.

Namun nama Min Ho baru melejit ketika ia memerankan tokoh Goo Jun Pyo dalam serial "Boys Over Flowers" (2009). Serial drama yang merupakan adaptasi dari komik Jepang "Hana Yori Dango" tersebut membawa Min Ho memenangkan penghargaan "Aktor Pendatang Terbaik" versi "KBS Drama Awards 2009" dan "45th PeakSang Arts Awards".

Cowok yang sempat membintangi film "Our School E.T" (2008) ini kembali menarik perhatian mata publik dengan membintangi serial drama Korea terbaru, "City Hunter" (2011). Di serial tersebut Min Ho digosipkan memiliki hubungan istimewa dengan aktris utama Park Min Young.

Akting Min Ho di serial itu lagi-lagi mengantarnya memenangkan beberapa penghargaan, diantaranya adalah "Aktor Terbaik" dan "Hallyu Star Award" di ajang penghargaan "Korea Drama Festival Award".

Selain berakting, cowok yang dikabarkan sebagai artis termahal Korea tahun 2009 tersebut ternyata juga bisa menyanyi. Tercatat, Min Ho sudah merilis empat single yang berjudul "My Everything" (2009), "Extreme" (2009), "Say Yes" (2011) dan "Be My Last Love" (2011). Selain itu, Minho juga dipercaya sebagai bintang iklan beberapa produk seperti elektronik, mobil dan makanan.

Min Ho juga pernah dinobatkan sebagai Duta UNICEF untuk kampanye memerangi penyakit Malaria tahun 2009-2010. Selain itu, ia juga terpilih sebagai "Duta Jaksa Korea 2012".

Lee Min Ho kembali ke layar TV lewat drama saeguk yang berjudul "Faith" (2012). Dalam drama ini ia berperan sebagai seorang jenderal Choi Yong yang jatuh kepada dokter di masa depan. Sayangnya drama yang juga diperankan oleh Kim Hee Sun ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Hal ini terbukti dari rendahnya rating yang hanya mencapai 10 persen.

Selang setahun kemudian ia dipercaya oleh penulis Kim Eun Sook untuk bermain dalam drama "Heirs" (2013). Dalam serial ini ia berperan sebagai Kim Tan, putra orang kaya yang jatuh cinta kepada Cha Eunsang (Park Shin Hye). Drama yang dibintangi oleh sederet artis keren lainnya seperti Kim Woo Bin, Krystal f(x), Minhyuk (CN Blue) dan Choi Jin Hyuk ini memperoleh rating tinggi sebesar 18 persen. Berkat drama ini juga, Lee Min Ho berhasil membawa pulang 5 piala sekaligus dari SBS Drama Awards.

Popularitas Lee Min Ho di luar negeri terus terangkat usai membintangi "Heirs". Terbukti dalam fanmeetingnya di China dihadiri lebih dari 5 ribu fans. Selain itu, ia juga kebanjiran berbagai job iklan seperti maskapai penerbangan Jeju Air dan pusat perbelanjaan Lotte Duty Free. - See more at: http://www.wowkeren.com/seleb/lee_min_ho/bio.html#sthash.WQCLkKMg.dpuf
Lee Min Ho adalah aktor asal Korea Selatan kelahiran Heukseok-dong, Dongjak-gu, Seoul, 22 Juni 1987. Ia lahir sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Aktor tampan jebolan Konkuk University ini mengaku bahwa semasa kecil ia bercita-cita sebagai pemain sepakbola. Namun saat ia duduk di kelas lima bangku sekolah dasar, ia mengalami sebuah insiden yang menjadikannya trauma terhadap olahraga itu. Min Ho memupus impiannya menjadi pemain sepakbola meski tak dipungkiri ia masih menyukai olahraga tersebut.

Lewat seorang kenalan, Min Ho bergabung dengan Starhaus Entertainment. Di sana Min Ho menjalani training sebelum mulai terjun ke dunia akting. Min Ho mulai rajin mengikuti casting sejak tahun 2004. Mulai saat itu, ia pun aktif di dunia seni peran.

Namun nama Min Ho baru melejit ketika ia memerankan tokoh Goo Jun Pyo dalam serial "Boys Over Flowers" (2009). Serial drama yang merupakan adaptasi dari komik Jepang "Hana Yori Dango" tersebut membawa Min Ho memenangkan penghargaan "Aktor Pendatang Terbaik" versi "KBS Drama Awards 2009" dan "45th PeakSang Arts Awards".

Cowok yang sempat membintangi film "Our School E.T" (2008) ini kembali menarik perhatian mata publik dengan membintangi serial drama Korea terbaru, "City Hunter" (2011). Di serial tersebut Min Ho digosipkan memiliki hubungan istimewa dengan aktris utama Park Min Young.

Akting Min Ho di serial itu lagi-lagi mengantarnya memenangkan beberapa penghargaan, diantaranya adalah "Aktor Terbaik" dan "Hallyu Star Award" di ajang penghargaan "Korea Drama Festival Award".

Selain berakting, cowok yang dikabarkan sebagai artis termahal Korea tahun 2009 tersebut ternyata juga bisa menyanyi. Tercatat, Min Ho sudah merilis empat single yang berjudul "My Everything" (2009), "Extreme" (2009), "Say Yes" (2011) dan "Be My Last Love" (2011). Selain itu, Minho juga dipercaya sebagai bintang iklan beberapa produk seperti elektronik, mobil dan makanan.

Min Ho juga pernah dinobatkan sebagai Duta UNICEF untuk kampanye memerangi penyakit Malaria tahun 2009-2010. Selain itu, ia juga terpilih sebagai "Duta Jaksa Korea 2012".

Lee Min Ho kembali ke layar TV lewat drama saeguk yang berjudul "Faith" (2012). Dalam drama ini ia berperan sebagai seorang jenderal Choi Yong yang jatuh kepada dokter di masa depan. Sayangnya drama yang juga diperankan oleh Kim Hee Sun ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Hal ini terbukti dari rendahnya rating yang hanya mencapai 10 persen.

Selang setahun kemudian ia dipercaya oleh penulis Kim Eun Sook untuk bermain dalam drama "Heirs" (2013). Dalam serial ini ia berperan sebagai Kim Tan, putra orang kaya yang jatuh cinta kepada Cha Eunsang (Park Shin Hye). Drama yang dibintangi oleh sederet artis keren lainnya seperti Kim Woo Bin, Krystal f(x), Minhyuk (CN Blue) dan Choi Jin Hyuk ini memperoleh rating tinggi sebesar 18 persen. Berkat drama ini juga, Lee Min Ho berhasil membawa pulang 5 piala sekaligus dari SBS Drama Awards.

Popularitas Lee Min Ho di luar negeri terus terangkat usai membintangi "Heirs". Terbukti dalam fanmeetingnya di China dihadiri lebih dari 5 ribu fans. Selain itu, ia juga kebanjiran berbagai job iklan seperti maskapai penerbangan Jeju Air dan pusat perbelanjaan Lotte Duty Free. - See more at: http://www.wowkeren.com/seleb/lee_min_ho/bio.html#sthash.WQCLkKMg.dpuf